Gangguan Kecemasan Dan Anxiety Adalah Dua Hal Yang Berbeda.

Kecemasan tentu saja bukan lagi kata yang asing, karena cukup populer dan semakin banyak digunakan. Kecemasan adalah perasaan yang cukup normal bagi orang yang menghadapi situasi atau hal-hal yang menyebabkan kekhawatiran atau ketakutan.

Namun, meski tampak normal, kecemasan harus diperhatikan jika penyebabnya tidak jelas atau tidak dapat dikendalikan, karena kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh gangguan kecemasan.

Pada dasarnya, gangguan kecemasan dan gangguan kecemasan adalah dua hal yang berbeda. Wajar jika rasa cemas seseorang bisa hilang jika masih bisa dikendalikan setelah berbagai faktor pemicunya diatasi dengan baik.

Namun, ketika kecemasan terus berlanjut atau bahkan menjadi lebih parah dan menyebabkan gangguan dalam beraktivitas, kondisi tersebut dapat digolongkan sebagai gangguan kecemasan atau dikenal juga sebagai gangguan kecemasan. Situasi seperti ini tentunya harus ditangani dengan cara yang tepat sebelum menjadi lebih parah.

Uraian di atas tentu cukup untuk menjelaskan apa itu kecemasan, dan pada tahap apa gangguan ini perlu diwaspadai. Penting untuk mengetahui tingkat keparahan gangguan kecemasan Anda, karena dapat mengganggu berbagai aktivitas sehari-hari.

Gejala Anxiety

Hampir setiap orang mengalami kecemasan ketika menghadapi situasi yang menakutkan atau yang membuat mereka merasa terancam. Tingkat keparahan kecemasan seperti ini tentu akan berbeda-beda pada setiap orang.

Banyak situasi yang sering menimbulkan kecemasan, seperti menunggu pengumuman kelulusan, menghadapi ujian akhir, masuk sekolah baru untuk pertama kali, persiapan operasi, menghadapi masalah di tempat kerja, dan lainnya.

Merasa cemas saat menghadapi situasi yang membuat stres adalah hal yang wajar. Ketika seseorang cemas, orang tersebut mungkin mengalami banyak gejala khas, termasuk:

Gugup, tegang, atau merasa gelisah.

Rasakan jantung Anda berdetak lebih cepat.

gemetaran.

Pernapasan dipercepat.

Sulit tidur atau tidak bisa tidur sama sekali.

Tampil dengan lebih banyak keringat.

Sulit berkonsentrasi.

lemah.

Merasa tidak nyaman dan terancam.

 

Perbedaan Anxiety Normal dan Anxiety Berbahaya

Untuk lebih memahami apa itu kecemasan, ada baiknya kita melihat lebih dalam gangguan tersebut, termasuk gangguan kecemasan yang akhir-akhir ini sangat melanda, terutama bagi mereka yang bergelut di area tertentu.

Pada dasarnya, kecemasan merupakan kondisi yang umumnya dianggap normal dan tidak berbahaya. Ketika berbagai pemicu ditangani dengan benar, gangguan tersebut dapat sembuh seiring waktu.

Misalnya, ketika Anda menghadapi wawancara kerja, wajar jika Anda merasa cemas, bahkan sudah dimulai sejak lama. Namun, kecemasan semacam ini tentunya dapat dikendalikan dengan baik, yaitu dengan giat belajar dan mempersiapkan diri menghadapi wawancara.

Penting untuk menyadari situasi di mana kecemasan hadir atau hadir bahkan ketika berbagai pemicunya telah hilang atau teratasi. Perasaan cemas seperti ini sangat berbahaya dan bisa muncul tanpa alasan yang jelas sehingga mengganggu kenikmatan.

Penting untuk memahami apa itu kecemasan, termasuk gangguan kecemasan yang sangat berbahaya. Gejala kecemasan itu sendiri bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari jenis masalah kecemasan yang dialami oleh orang yang bersangkutan.

Namun untuk menentukan apakah jenis kecemasan yang dirasakan seseorang itu normal atau gangguan kecemasan diperlukan pemeriksaan oleh dokter spesialis dalam hal tersebut, yaitu psikolog atau psikiater. Oleh karena itu, hal ini tidak dapat ditentukan sendiri atau dengan kata lain merupakan diagnosis mandiri.

 

Anxiety disorder terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, berikut ini adalah beberapa di antaranya.

  • Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder)

Orang dengan gangguan kecemasan umum mungkin merasakan kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan. Situasi ini terus muncul dalam berbagai hal, seperti masalah pekerjaan, kondisi kesehatan, dan hal-hal sederhana lainnya, dan tidak perlu dikhawatirkan.

Kecemasan adalah gangguan kecemasan umum yang dapat dirasakan setiap saat dan berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan lebih dari 6 bulan. Kondisi ini bisa membuat penderita kesulitan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Selain kecemasan yang berlebihan, penderita gangguan kecemasan sering mengalami gangguan kesehatan lainnya, seperti mudah lelah, sulit berkonsentrasi, gugup, sesak napas, susah tidur, mual, sering sakit kepala, dan lainnya.

 

  • Fobia

Fobia adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang memiliki rasa takut yang berlebihan atau bahkan tidak rasional terhadap sesuatu, seperti benda, binatang, atau bahkan situasi tertentu di sekitarnya.

Seseorang dengan fobia dapat mengalami serangan panik atau ketakutan yang intens berada di suatu tempat atau melihat sesuatu yang memicu fobia, seperti berada di tempat gelap, melihat laba-laba, berada di tempat yang tinggi, atau berada di ruangan tertutup. melihat darah, dan lain-lain.

Situasi di atas menyebabkan penderita fobia selalu menghindari hal atau situasi yang ditakutinya. Ini bertujuan untuk menghindari munculnya rasa takut atau fobia.

 

  • Gangguan Kecemasan Sosial

Orang dengan gangguan kecemasan sosial memiliki ketakutan atau kecemasan yang ekstrim tentang situasi atau kondisi sosial yang mengharuskan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain.

Orang dengan fobia sosial jenis ini sering merasa diawasi atau dihakimi, dan bahkan mungkin merasa malu atau terintimidasi di tengah keramaian. Hal-hal tersebut membuatnya selalu ingin menghindari situasi di mana ia harus bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang.

 

  • PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)

PTSD adalah gangguan stres yang terjadi setelah trauma. Ini biasanya dialami oleh orang-orang yang telah melalui peristiwa traumatis atau berada dalam situasi yang mengancam jiwa. Misalnya tinggal di suatu daerah pada masa perang (konflik), menjadi korban bencana alam, menjadi korban kekerasan, dll.

Orang dengan PTSD sering mengalami kesulitan melupakan berbagai pengalaman traumatis yang mereka alami. Pengalaman ini mungkin sering muncul dalam pikiran atau dalam mimpi. Ini dapat menyebabkan perasaan bersalah, isolasi, dan kesulitan berhubungan dengan orang lain. Secara umum, orang dengan gangguan stres pascatrauma sering menderita insomnia dan bahkan depresi kronis.

 

  • Gangguan Panik

Orang dengan gangguan panik sering merasa panik atau takut tanpa alasan. Serangan panik seperti ini bisa datang tiba-tiba setiap saat, atau bahkan berulang.

Saat serangan panik jenis ini terjadi, penderita biasanya juga mengalami berbagai gejala lain, seperti keringat dingin, detak jantung cepat, sesak napas, lemas, gemetar, pusing, dll.

 

  • Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

Orang dengan OCD seringkali melakukan berbagai hal berulang kali untuk mengurangi kecemasannya. Seperti mencuci tangan berkali-kali, karena merasa tangannya masih kotor.

 

Kecemasan ini sangat tidak terkendali dan menetap. Tak hanya itu, kondisi tersebut bisa muncul kapan saja sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari penderita.

 

Cara untuk Mengatasi Anxiety

Selain mengetahui apa itu kecemasan, tentu tak kalah pentingnya untuk mengetahui cara yang tepat untuk menghadapinya. Gangguan kecemasan merupakan gangguan kecemasan dan jenisnya banyak, sehingga cara mengatasi gangguan tersebut juga harus disesuaikan dengan jenisnya.

Berikut adalah beberapa cara sederhana yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi kecemasan.

Ikuti rutinitas waktu tidur dan istirahat yang baik.

Kurangi kafein, termasuk semua minuman beralkohol.

Kurangi dan kelola stres melalui aktivitas aktif seperti relaksasi dan meditasi.

Berolahraga secara teratur.

Mengobrol atau bertukar pikiran dengan teman dan keluarga.